Minggu, 31 Oktober 2010

empatpuluhlima


Lagi, berkat satu nilai, nama itu mengudara lagi di dalam rumahku. siapa lagi yang menyebut keras-keras namanya kalau bukan wonder womenku tercinta. aku pikir, lebih baik sebut saja nama vaderku keras-keras daripada berteriak menyebut nama itu. uhh, ayolah. ini sudah tak ada hubungannya lagi dengan dia. kalau nilaiku satu ini saat ini hanya segini, bisa jadi karena kemampuanku kini hanya seperti ini. memangnya, kemarin aku seperti apa sih? sampai kalian segitu ngototnya aku harus begini mesti begitu. aku tak terlalu ingat bagaimana aku yang lalu.
yang aku ingin luruskan :
kau salah mengira aku masih TERLALU memikirkannya. memang dia masih menempati pikiranku, tapi tidak mutlak. lebih banyak hal-hal penting lain yang bisa jadi itu cukup menguras konsentrasiku.
aku minta maaf bila saat ini aku belum cukup membanggakan. yang aku ingin kau tau, kemarin aku berusaha semaksimal yang aku bisa. kalaupun ini masih ada satu yang kurang memuaskan, maafkan aku. bagaimanapun, aku tak bisa sama persis dengan mereka yang kau anggap sempurna, dan kau pikir aku harus bisa paling tidak seperti mereka. hmm, masing-masing diri kami mempunyai spesialisasi masing-masing. boleh jadi aku tak terlalu bisa memahami sains, tapi, untuk urusan tulis menulis seperti ini, aku merasa tak terlalu buruk.
untuk urusan masa depanku, aku punya target yang aku yakin akan mampu membanggakanmu. yang aku perlu, doa restu darimu, serta motivasi yang tinggi. jangan pernah jatuhkan aku dengan mengatakan tentang kejatuhan hatiku akibat dia. bagaimanapun, itu hal buruk yang semestinya jangan kau buka lagi di depanku. kemarin ya kemarin. toh sekarang aku kembali sendiri, aku tak bersamanya lagi. sekarang aku bersamamu, :)
aku selalu berusaha bahagiakan kamu, membuatmu bangga telah memilikiku. aku selalu sayang kamu. seringkali aku labil, tak tau tempat dalam meluapkan emosi. maaf. jangan memperingatkanku terlalu kasar saat aku begini. itu hanya membuatku kesal denganmu. pahami aku. kau mengerti aku, dan aku akan lebih mengerti kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar